Senin, 08 September 2014

Qira'at Tujuh, Sepuluh dan Empat belas



Qira’at Tujuh, Sepuluh dan Empat Belas
Ketika kita membahas tentang qira’at al-Quran, niscaya kita akan mengenal tiga klasifikasi  qira'ah:
1. Qira'at sab'ah (bacaan tujuh) yakni qira'at yang disandarkan kepada tujuh imam qira'ah
2. Qira'at ‘asyarah (bacaan sepuluh) yakni qira'at yang disandarkan kepada tujuh imam qira'ah ditambah dengan tiga imam  qira'ah lainnya
3. Qira’at arba‘ah ‘asyarah (bacaan empat belas), yakni qira’at yang dinisbatkan kepada sepuluh imam qira'ah ditambah empat imam qira’ah lainnya.
Masing-masing imam qira’at mempunyai  banyak murid (perawi) yang meriwayatkan qira'ah guru-gurunya dari generasi ke generasi, namun dalam dunia qira'at hanya diambil dua orang perawi saja dari masing- masing imam qira'at. Adapun tujuh imam qira'at (qira'at sab‘), yang masing- masing disertai dua orang perawinya adalah sebagai berikut:
1. Ibnu Amir, nama lengkapnya adalah Abdullah al-Yahshabi, seorang qadhi di Damaskus (Suria) pada masa pemerintahan al-Wâlid bin Abd al-Mâlik, panggilannya adalah Abu Imrân, ia adalah seorang tabi'in, wafat pada tahun 118 H. di Damaskus. Dua orang perawinya adalah Hisyam  dan Ibn Dzakwan. 
2. Ibnu Katsir, nama lengkapnya ialah Abu Muhammad Abdullâh bin Katsîr al-Dariy al-Makkiy, Ia adalah seorang Imam Qira'at di Makkah, Ia seorang tabi'in, wafat pada tahun 120 H di Mekah. Adapun dua orang perawinya adalah al-Bazziy  (w. 250 H) dan Qunbul (w. 291 H). 
3. 'Ashim al-Kufiy, yang nama lengkapnya adalah  'Ashim bin Abi al-Najud al-Asadiy, disebut juga dengan Ibnu Bahdalah dan dipanggil dengan Abu Bakar. Ia adalah seorang dari generasi tabi'in, wafat di Kufah pada tahun 127 atau 128 H. Perawinya  adalah Syu‘bah (w. 193 H) dan Hafsh (w. 180 H).
4. Abu Amr, nama lengkapnya adalah Abu Amr Zabban bin al-Ala bin Ammar al-Bahsriy, seorang guru besar ilmu rawi, wafat pada tahun 154 H di Kufah. Sedangkan dua orang muridnya yang meneruskan qira'ah-nya yaitu al-Duriy (w. 246 H) dan al-Susiy (w. 261 H). 
5. Hamzah al-Kufiy, nama lengkapnya adalah Hamzah bin Hubaib bin Imarah al-Zayyat  al-Fardhiy  al-Taimiy, Ia dipanggil dengan Abu Imarah,  wafat di Halwan pada masa pemerintahan Abu Ja‘far al-Manshur tahun 156 H. Dua orang perawinya adalah Khalaf   (w. 229 H)  dan Khallad (w. 220 H).
6. Nafi', yang nama lengkapnya adalah Abu Ruwaim  Nafi' bin Abd al-Rahman bin Abi Nu'aim al-Laitsiy, berasal dari Ishfahan, wafat pada  tahun 169 H. di Madinah dengan wafatnya Nafi', maka berakhirlah kepemimpinan para qari di Madinah. Adapun dua orang perawinya, yaitu Qalun  (w. 220 H) dan Warsy (w. 197 H).  
7. Al-Kisa'iy, yang nama lengkapnya adalah  Ali bin Hamzah, adalah seorang ahli nahwu aliran Kufah, dipanggil dengan Abu al-Hasan, dan  wafat pada tahun 189 H. di Ranbawiah, ketika dalam perjalanan menuju Khurasan bersama al-Rasyid. Sedangkan dua orang perawinya adalah   Abu al-Harits (w. 242 H) dan al-Duri (w. 246 H).[1]
Selain tujuh imam qira'at sebagai tersebut di atas, para ulama juga memilih tiga orang imam qira'at lain yang bacaannya mutawatir, mereka bersama dengan tujuh imam di atas sehingga berjumlah sepuluh, dikenal dengan qira'at 'asyarah. Tiga imam tersebut, juga mempunyai perawi sehingga bacaannya tidak terlupakan sebagaimana imam tujuh.  Tiga imam tersebut adalah:
1. Abu Ja‘far al-Madaniy, yang nama lengkapnya  Yazid bin al-Qa‘qa', wafat tahun 128 H di Madinah.Ada yang mengatakan tahun 132 H. Dua orang perawinya  ialah Ibn Wardan, wafat di Madinah pada tahun 160 H dan  Ibn Jimaz,  wafat pada tahun 170 H. di Madinah.
2. Ya‘qub al-Bashriy, yang nama lengkapnya Abu Muhammad Ya‘qub bin Ishâq bin Zaid  al-Hadhrami, wafat tahun 205 H. dan dikatakan pula 185 H. di Bashrah. Perawinya adalah Ruwais, wafat di Bashrah pada tahun 238 H dan Rauh, wafat pada tahun 234 H atau 235 H. 
3. Khalaf, yang nama lengkapnya adalah Abu Muhammad Khalaf  bin Hisyam bin Tsa‘lab al-Bagdadiy, wafat pada  tahun 229 H. Adapun dua orang perawinya ialah Ishaq (w. 286 H) dan Idris (w. 292 H).[2]
Yang dimaksud qira'at empat belas (Qira'at 'Arba'ah 'Asyarah) adalah qira'ah sepuluh sebagai disebut di atas ditambah dengan empat imam qira'at lainnya:
1. al-Hasan al-Bashriy, wafat tahun 110 H.
2. Muhammad bin Abd al-Rahman, dikenal dengan nama Ibn Muhaishan, wafat tahun 123 H.
3. Yahya bin al-Mubarak al-Yazidiy, wafat tahun 202 H. 4. Abu al-Farj Muhammad bin Ahmad al-Syambudziy, wafat tahun 388 H.[3]


[1] Muhammad 'Aly ash-Shâbûni, at-Tibyân fî 'Ulûm al-Qur'ân (Dâr Ihyâ' al-Kutub al-'Arabiyyah: 1405 H) Hal. 236-237
[2] Mannâ' al-Qaththân, Mabâhits fî 'Ulûm al-Qur'ân (Mansyûrâ al-'Ashr al-Hadîts: 1411 H) Hal. 184
[3] Suhbi ash-Shâlih, Mabâhits fî 'Ulûm al-Qur'ân (Beirut: Dâr al-'Ilm li al-Malayin) Cet. 18, Hal. 250

5 komentar:

  1. Tks. Jazakallah khoirul, akhiy . . .

    BalasHapus
  2. Maaf yg qiraat 7 ada 7 qiraat d tambah 3 qiraat jadi qiraat asyaroh d tambah 3 qiraat lagi jadi 13 berarti kurang satu untuk menuju ke qiraat empat belas ya

    BalasHapus
  3. Assalaamualaikum maaf ustadz kalau imam yang 4 itu perawinya siapa aja ?

    BalasHapus